Busan-Ela Nofitasari, Kepala Bidang Hubungan Luar
Negeri Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM),
menyabet Juara ke III dalam The 5th ASEAN-Korea Frontier Forumdi Busan, Korea Selatan 23 – 29 Nopember 2014. Ela Nofitasari sekaligus dinobatkan menjadi Duta Industri Pariwisata (Tourism Industry) Indonesia untuk ASEAN setelah mempresentasikan makalahnya dengan judul ASEAN as a Single tourism Destination.
Menurut Ela, acara yang dimotori oleh Asia exchange association republic of Korea Korea tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi dirinya yang dapat berbagi ide dan gagasan bersama sebelas delegasi ASEAN yang hadir. “Kami banyak berbagi ide dan gagasan akan kemajuan perekonomian negara-negara di wilayah ASEAN, dan sisi lain juga sekaligus membahasisu-isu global dan regional,” jelasnya melalui sambungan telepon, Selasa (2/12). Dalam makalahnya Ela menjelaskan, potensi industri pariwisata yang dimiliki oleh indonesia begitu besar serta dapat dioptimalkan untuk kemajuan bangsa, berkaca dari situasi itu, kemurnian alam dan sektor wisata harus tetap dijaga. Maka dari itu, kegiatan eksplorasi kekayaan alam yang ada, jangan sampai mengakibatkan kerusakan lingkungan yang akan menggerus potensi wisata. Lebih lanjut menurut Ela, ada beberapa agenda yang membantu laju perkembangan industri pariwisata di ASEAN, diantaranya adalah faktor promosi di pasar global, penguatan kapasitas pelaku pariwisata, dan kebijakan yang pro terhadap pertumbuhan sektor wisata.
Agenda 5th ASEAN-Korea Frontier Forum iniadalah bagian dariperingatan kerja sama antara ASEAN dan Republicof Korea (ROK), dengan pokok bahasan diantaranya; Kerjasama Penanggulangan Bencana “Disaster management”,Industri Pariwisata “Tourism Industry” dan Penciptaan lapangan kerja untuk pemuda “Youth Job Creation”.Delegasi yang hadir dalam pertemuan ini berasal dari sebelas Negara, yakni; Myanmar, Philippines, Singapore, Thailand, Vietnam, Republik of Korea, Indonesia, Laos, Malaysia, Brunei Darussalam, Cambodia. (mac). (muhammadiyah.or.id)
Menurut Ela, acara yang dimotori oleh Asia exchange association republic of Korea Korea tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi dirinya yang dapat berbagi ide dan gagasan bersama sebelas delegasi ASEAN yang hadir. “Kami banyak berbagi ide dan gagasan akan kemajuan perekonomian negara-negara di wilayah ASEAN, dan sisi lain juga sekaligus membahasisu-isu global dan regional,” jelasnya melalui sambungan telepon, Selasa (2/12). Dalam makalahnya Ela menjelaskan, potensi industri pariwisata yang dimiliki oleh indonesia begitu besar serta dapat dioptimalkan untuk kemajuan bangsa, berkaca dari situasi itu, kemurnian alam dan sektor wisata harus tetap dijaga. Maka dari itu, kegiatan eksplorasi kekayaan alam yang ada, jangan sampai mengakibatkan kerusakan lingkungan yang akan menggerus potensi wisata. Lebih lanjut menurut Ela, ada beberapa agenda yang membantu laju perkembangan industri pariwisata di ASEAN, diantaranya adalah faktor promosi di pasar global, penguatan kapasitas pelaku pariwisata, dan kebijakan yang pro terhadap pertumbuhan sektor wisata.
Agenda 5th ASEAN-Korea Frontier Forum iniadalah bagian dariperingatan kerja sama antara ASEAN dan Republicof Korea (ROK), dengan pokok bahasan diantaranya; Kerjasama Penanggulangan Bencana “Disaster management”,Industri Pariwisata “Tourism Industry” dan Penciptaan lapangan kerja untuk pemuda “Youth Job Creation”.Delegasi yang hadir dalam pertemuan ini berasal dari sebelas Negara, yakni; Myanmar, Philippines, Singapore, Thailand, Vietnam, Republik of Korea, Indonesia, Laos, Malaysia, Brunei Darussalam, Cambodia. (mac). (muhammadiyah.or.id)
+ comments + 2 comments
Semoga semakin barokah dan berjaya... Aamiin.
Mantabs, majuu terus bawa nama baiik
Posting Komentar