Ideologi Muhammadiyah bersumber dari pemikiran pendiri dan tokoh-tokoh
generasi awal Muhammadiyah, seperti K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Mas Mansur, dan
lain-lainnya. Pemikiran yang dirumuskan oleh para pemimpin Muhammadiyah
merupakan jawaban terhadap realitas, permasalahan dan tantangan yang timbul
ketika Muhammadiyah lahir dan tumbuh sebagai sebuah gerakan keagamaan. Gagasan-gagasan
Ahmad Dahlan yang terangkum dalam Falsafah Ajaran
dan 17 Kelompok Ayat-ayat Al-Qur’an
Ajaran KHA Dahlan, dan pemikiran
Mas Mansur tentang Kesimpoelan Djawaban Masalah
Lima, merupakan “ideologi” dan sekaligus sumber bagi perumusan ideologi Muhammadiyah
pada generasi berikutnya.
Proses perumusan ideologi Muhammadiyah terus berlangsung seiring dengan
kebutuhan organisasi untuk menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang muncul
pada setiap episode perkembangan Muhammadiyah. Selain pemikiran-pemikiran yang
bersifat individual, rumusan-rumusan yang ditetapkan melalui forum-forum resmi,
seperti muktamar atau sidang tanwir, juga merupakan ideologi Muhammadiyah. Karena
itu, ideologi Muhammadiyah dapat dipahami dari rumusan-rumusan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Masalah Lima, Kepribadian Muhammadiyah, Keyakinan
dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, dan Pedoman
Hidup Islami Warga Muhammadiyah. Termasuk ideologi Muhammadiyah adalah Pernyataan Pikiran Muhamamdiyah Jelang Satu
Abad, dan Revitalisasi Ideologi
Muhammadiyah: Konsolidasi Bidang Keyakinan dan Cita-Cita Hidup. Bahkan,
berbagai rumusan tentang khittah perjuangan Muhammadiyah (Khittah Palembang; Khittah
Ponorogo; Khittah Ujung pandang; Khittah Surabaya; dan Khittah Denpasar) dapat
dikategorikan sebagai kandungan dari ideologi Muhammadiyah, yang dirumuskan untuk
menjawab tuntutan masyarakat pada episode tertentu perkembangan Muhammadiyah.
Dengan demikian, adalah benar jika dikatakan bahwa ideologi merupakan rumusan
yang bersifat tentatif dan terus menerus mengalami penyempurnaan secara dinamis
mengikuti dinamika organisasi dan masyarakat, karena ideologi dirumuskan untuk
mengatasi masalah dan menjawab tantangan yang bersal dari luar agar keberadaan
organisasi tetap dapat dipertahankan.
Posting Komentar