Pertunjukan mengumbar aurat "Miss World" yang rencananya akan digelar di Jakarta dan Bali pada 4-6 September mendatang, sampai detik ini telah ditolak oleh berbagai pihak diantaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Front Pembela Islam dan ormas lainya.
Namun disayangkan, aspirasi penolakan tersebut tak didengarkan oleh pemerintah apa lagi pihak penyelenggara Miss World ( MNC grup) malahan yang ada pemberitaannya semakin menjadi. Melihat kondisi yang demikian kita sebagai muslim demi menjaga moralitas anak bangsa tentunya harus mengambil sikap tegas menolak ajang tersebut dengan mencermati alas an :
Pertama, dalam sejarahnya, Miss World adalah kontes kecantikan yang awalnya dilakukan untuk mempromosikan bikini model baru di Inggris oleh pendiri sekaligus pemilik yayasan Eric Morley tahun 1951. Pada tahun keduanya dilakukan pengembangan dengan menyelipkan misi kemanusiaan. Namun, pengubahan format ini tidak mengubah format kegiatan dimana setiap kontestan akan menggunakan bikini di atas panggung. Tahun ke tahun, peminat ajang ini merambah ke berbagai negara yang tentu saja setiap negara tersebut membeli lisensi dari Miss Wold pusat,sehingga ini pun menjadi ajang bisnis bermodel franchise. Tahun 2005,foto-foto para kontestan yang sedang (maaf) bugil sedang berada di ruang pengukuran baju didepan para petugas pemberi baju Laki-laki beredar diinternet. Tidak cukup dengan ini, banyak foto-foto serupa para kontestan MissWorld ketika dikarantina yang berbau pornografi yang beredar di internet. Latar belakang dan format acara yang sangat mengeksploitasi perempuan ini mendapatkan reaksi protes dari berbagai kalangan agama dan masyarakat di luar negeri.
Kedua, Miss World adalah peradaban dan budaya asing (Barat) yang sekuler dan liberal. Ini jelas tidak sesuai dg budaya lokal dan nilai-nilai Pancasila terutama sila pertama. Peradaban Barat memang bukan menolak agama dan menolak kebaradaan Tuhan, tetapi, tidak memberi peran yang penting kepada Tuhan dan agama dalam sistem berpikir mereka. Itu yang dikatakan Muhammad Asad dalam bukunya “Islam at The Crossroads”: “Western Civilization does not strictly deny God, but has simply no room and no use for Him in its present intellectual system.” (Muhammad Asad, Islam at The Crossroads, (Kuala Lumpur: The Other Press).
Ketiga, ”Pemilihan ratu-ratuan seperti yang dilakukan sampai sekarang adalah suatu penipuan, di samping pelecehan terhadap hakikat keperempuanan dari makhluk (manusia) perempuan. Tujuan kegiatan ini adalah tak lain dari meraup keuntungan berbisnis, bisnis tertentu; perusahaan kosmetika, pakaian renang, rumah mode, salon kecantikan, dengan mengeksploitasi kecantikan yang sekaligus merupakan kelemahan perempuan, insting primitif dan nafsu elementer laki-laki dan kebutuhan akan uang untuk bisa hidup mewah. Sebagai ekonom aku tidak a priori anti kegiatan bisnis. Adalah normal mencari keuntungan dalam berbisnis, namun bisnis tidak boleh mengenyampingkan begitu saja etika.
Keempat, Indonesia adalah negara mayoritas Islam terbesar dan juga sebagai warga Negara yang berideologi Pancasila. Dengan dilaksanakannya ajang ini di Indonesia, maka dapat merendahkan martabat Islam karena jelas melanggar norma islam dan dapat menimbulkan kesalah pahaman kepada masyarakat dunia bahwa Islam diIndonesia membiarkan ajang eksploitasi perempuan.
Kelima, dalam sila ke-2 Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Kemanusiaan yang mendefinisikan manusia sebagaimana hakikat manusia yang sesungguhnya, yang berharkat dan bermartabat tinggi, dibuktikan dengan sikap adil memandang keadaan bangsa yang menginginkan perbaikan moral, adab dan etika yang diterapkan dalam masyarakat. Ajang kontes Miss World ini yang secara garis besar hanya mengeksploitasi wanita secara fisik
Keenam, Miss World dengan semboyannya “Beauty with purpose” dapat mengantarkan generasi muda kepada pemikiran bahwa kecantikan dan keindahan dinilai melalui fisik (yang sebenarnya bersifat relatif dari berbagaisisi) dan tingkat pendidikan. Hal ini dirasakan dapat membuat tingkat frustasi generasi muda terhadap fisik dirinya serta tingkat pendidikannya semakin meningkat.
Ketujuh, Tema kegiatan yang diangkat di Indonesia adalah “Shows Indonesian beauty to the world”. Dengan eksploitasi fisik perempuan, maka yang akan terjadi sebenarnya adalah“shows Indonesian beauty to the world trough shows women phisics beauty to the world”. Pertunjukan keindahan Indonesia kepada dunia lewat Pertunjukan keindahan fisik perempuan kepada dunia, yang sejatinya keindahan Indonesia adalah anugerah yang Maha Kuasa,begitu pula keistimewaan perempuan. Keduanya indah, keduanya harus dijaga namun dengan bentuk penjagaan dan perlakuan yang berbeda.
Dengan alas an-alasan di atas tersebut aksi yang harus kita lakukan:
1.Menekan pemerintahan dan pani tia penyelenggara miss world untuk tidak menyelenggarakan acara tersebut di wilayah bumi pertiwi dengan cara turun ke jalan, pembuatan opini public menolak acara tersebut.
2.Mensomasi Harry tanoe dan liliana (istrinya) yang tidak memihak pada kearifan local dan tidak memiliki hati nurani meskipun menjadi capres dari partai HANURA, karena dua orang tersebut berada dibalik penyelenggaraan miss world di Indonesia
3.Melakukan gerakan MATIKAN TV MU…..!? ketika acara berlangsung demi menjaga moralitas anak-anak dan keluarga
4.Aksi seporadis lainya terserah anda…..
Tertanda
Anak bangsa
Namun disayangkan, aspirasi penolakan tersebut tak didengarkan oleh pemerintah apa lagi pihak penyelenggara Miss World ( MNC grup) malahan yang ada pemberitaannya semakin menjadi. Melihat kondisi yang demikian kita sebagai muslim demi menjaga moralitas anak bangsa tentunya harus mengambil sikap tegas menolak ajang tersebut dengan mencermati alas an :
Pertama, dalam sejarahnya, Miss World adalah kontes kecantikan yang awalnya dilakukan untuk mempromosikan bikini model baru di Inggris oleh pendiri sekaligus pemilik yayasan Eric Morley tahun 1951. Pada tahun keduanya dilakukan pengembangan dengan menyelipkan misi kemanusiaan. Namun, pengubahan format ini tidak mengubah format kegiatan dimana setiap kontestan akan menggunakan bikini di atas panggung. Tahun ke tahun, peminat ajang ini merambah ke berbagai negara yang tentu saja setiap negara tersebut membeli lisensi dari Miss Wold pusat,sehingga ini pun menjadi ajang bisnis bermodel franchise. Tahun 2005,foto-foto para kontestan yang sedang (maaf) bugil sedang berada di ruang pengukuran baju didepan para petugas pemberi baju Laki-laki beredar diinternet. Tidak cukup dengan ini, banyak foto-foto serupa para kontestan MissWorld ketika dikarantina yang berbau pornografi yang beredar di internet. Latar belakang dan format acara yang sangat mengeksploitasi perempuan ini mendapatkan reaksi protes dari berbagai kalangan agama dan masyarakat di luar negeri.
Kedua, Miss World adalah peradaban dan budaya asing (Barat) yang sekuler dan liberal. Ini jelas tidak sesuai dg budaya lokal dan nilai-nilai Pancasila terutama sila pertama. Peradaban Barat memang bukan menolak agama dan menolak kebaradaan Tuhan, tetapi, tidak memberi peran yang penting kepada Tuhan dan agama dalam sistem berpikir mereka. Itu yang dikatakan Muhammad Asad dalam bukunya “Islam at The Crossroads”: “Western Civilization does not strictly deny God, but has simply no room and no use for Him in its present intellectual system.” (Muhammad Asad, Islam at The Crossroads, (Kuala Lumpur: The Other Press).
Ketiga, ”Pemilihan ratu-ratuan seperti yang dilakukan sampai sekarang adalah suatu penipuan, di samping pelecehan terhadap hakikat keperempuanan dari makhluk (manusia) perempuan. Tujuan kegiatan ini adalah tak lain dari meraup keuntungan berbisnis, bisnis tertentu; perusahaan kosmetika, pakaian renang, rumah mode, salon kecantikan, dengan mengeksploitasi kecantikan yang sekaligus merupakan kelemahan perempuan, insting primitif dan nafsu elementer laki-laki dan kebutuhan akan uang untuk bisa hidup mewah. Sebagai ekonom aku tidak a priori anti kegiatan bisnis. Adalah normal mencari keuntungan dalam berbisnis, namun bisnis tidak boleh mengenyampingkan begitu saja etika.
Keempat, Indonesia adalah negara mayoritas Islam terbesar dan juga sebagai warga Negara yang berideologi Pancasila. Dengan dilaksanakannya ajang ini di Indonesia, maka dapat merendahkan martabat Islam karena jelas melanggar norma islam dan dapat menimbulkan kesalah pahaman kepada masyarakat dunia bahwa Islam diIndonesia membiarkan ajang eksploitasi perempuan.
Kelima, dalam sila ke-2 Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. Kemanusiaan yang mendefinisikan manusia sebagaimana hakikat manusia yang sesungguhnya, yang berharkat dan bermartabat tinggi, dibuktikan dengan sikap adil memandang keadaan bangsa yang menginginkan perbaikan moral, adab dan etika yang diterapkan dalam masyarakat. Ajang kontes Miss World ini yang secara garis besar hanya mengeksploitasi wanita secara fisik
Keenam, Miss World dengan semboyannya “Beauty with purpose” dapat mengantarkan generasi muda kepada pemikiran bahwa kecantikan dan keindahan dinilai melalui fisik (yang sebenarnya bersifat relatif dari berbagaisisi) dan tingkat pendidikan. Hal ini dirasakan dapat membuat tingkat frustasi generasi muda terhadap fisik dirinya serta tingkat pendidikannya semakin meningkat.
Ketujuh, Tema kegiatan yang diangkat di Indonesia adalah “Shows Indonesian beauty to the world”. Dengan eksploitasi fisik perempuan, maka yang akan terjadi sebenarnya adalah“shows Indonesian beauty to the world trough shows women phisics beauty to the world”. Pertunjukan keindahan Indonesia kepada dunia lewat Pertunjukan keindahan fisik perempuan kepada dunia, yang sejatinya keindahan Indonesia adalah anugerah yang Maha Kuasa,begitu pula keistimewaan perempuan. Keduanya indah, keduanya harus dijaga namun dengan bentuk penjagaan dan perlakuan yang berbeda.
Dengan alas an-alasan di atas tersebut aksi yang harus kita lakukan:
1.Menekan pemerintahan dan pani tia penyelenggara miss world untuk tidak menyelenggarakan acara tersebut di wilayah bumi pertiwi dengan cara turun ke jalan, pembuatan opini public menolak acara tersebut.
2.Mensomasi Harry tanoe dan liliana (istrinya) yang tidak memihak pada kearifan local dan tidak memiliki hati nurani meskipun menjadi capres dari partai HANURA, karena dua orang tersebut berada dibalik penyelenggaraan miss world di Indonesia
3.Melakukan gerakan MATIKAN TV MU…..!? ketika acara berlangsung demi menjaga moralitas anak-anak dan keluarga
4.Aksi seporadis lainya terserah anda…..
Tertanda
Anak bangsa
+ comments + 2 comments
Tertanda Anak bangsa??????? Anak bangsa yang mana?????
Saya setuju tuh dg diadakannya Miss World :p
Mbak @ Rachma Kristanti yang baik, makna anak bangsa dalam hal ini maksudnya bukan general tapi terkhusus bagi sebagian anak-anak bangsa yang masih memiliki hati nurani untuk memikirkan moralitas bangsa tercinta. bila mbah Rachma dengan diadakannya Miss World tidak masalah karena itu hak mbak dalam beropini atau berpendapat tentunya dengan alasan yang rasional.
bagi kami acara miss word tidak memberikan dampak yang sigifikan sebagaimana apa yang diobralkan atau digembor-gemborkan penyelenggara dan pendukungnya. dan hari ini hasil dari acara itu bisa kita saksikan pemenang dari kontes itu adalah aktris porno, dampak ekonomi biasa saja, didunia internasional kita mendapat gelar baru negara sekuler, mengingkari hakikat demokrasi karena tidak mengakomudir pendapat masyarakat tetapi membela pemilik modal......
Posting Komentar